SCRIP disini DISINI ADA IKLAN

Friday, May 13, 2016

Mudahnya Beternak Ayam Potong / Pedaging / Broiler

Ayam potong atau lebih dikenal dengan ayam pedaging sudah menjadi makanan yang tidak asing lagi di Indonesia. Seiring meningkatnya permintaan akan daging ayam segar yang kian melesat membuat bisnis peternakan ayam potong menjadi bisnis primadona. Penghasilan yang dibilang cukup tinggi menjadikan banyak pelaku bisnis yang terjun kesini.
Dengan berpindahnya pola konsumsi masyarakat dari ayam kampung ke ayam potong menumbuhkan potensi yang sangat besar bagi penggiat usaha ini. Meningkat nya harga daging ayam pada saat saat tertentu hingga dua kali lipat dari harga normal, menjadikan para peternak bertambah suber dengan penghasilan yang meningkat.
Dalam melakukan bisnis ini, tips atau cara beternak ayam khususnya broiler adalah hal paling utama yang harus dipelajari. Sukses atau tidaknya usaha ini sangat dipengaruhi oleh ketelitian dalam merawat atau membesarkan ayam. Dengan sistim perawatan yang baik, ayam pedaging ini bisa di panen jalam jangka waktu 25-30 hari sejak DOC masuk ke kandang.
Dalam kesempatan kali ini kita akan mencoba membahas tips sukses beternak ayam broiler dengan tata cara peternakan yang benar.

Persiapan kandang



1.       Kelayakan Tempat
Tempat merupakan faktor yang sangat mendukung dalam beternak ayam ini. Kebanyakan para peternak memilih daerah atau area yang agak jauh dari pemukiman warga untuk membuat kandang ayam untuk menghindari bau kandang yang lumayan menyegat dan gangguan lalat yang sering terjadi di sekitar kandang. sumber listrik dan jalan juga harus di perhatikan dalam memilih area kandang.

2.       Kelayakan Kandang
sistem open house
ada dua jenis kandang yang bisa digunakan untuk beternak ayam potong yaitu sistem kandang open house dan close house. Sistim kadang open house adalah sistim kandang terbuka yang dimana udara luar bisa masuk secara leluasa kedalam kandang.  Sistim kandang jenis panggung ini banyak digunakan oleh para peternak di indonesia. Pembuatan kandang dengan sistim ini juga harus memperhatikan arahpergerakan mata hari agar bisa menentukan arah kandang yang di bagun. Biasanya kandang dibangun dengan posisi timur barat, hal ini dimaksudkan untuk menghindari pemanasan yang diakibatkan oleh sinar mata hari yang langsung mengenai ayam. namum untuk sistem kandang close house, arah pembuatan kandang tidak perlu di perhatikan lagi, karena sistem kandang close house tidak memungkinkan adanya paparan sinar mata hari langsung yang mengenai ternak. Sistem kandang tertutup ini harus mempunyai sisitem pengaturan panas yang baik, pengaturan panas biasanya digunakan sebuah elemen yang besar pada salah satu dinding kandang yang dihubungkan ke listrik. Selain pengaturan panas yang sangat di butuhkan oleh DOC, sistem pendingin dan sirkulasi udara juga harus bekerja dengan baik saat ayam sudah menginjak usia kisaran 15-30 hari. Pada sistem open house, lantai kandang harus dialasi dengan jaring kasar untuk mencegah jatuhnya ayam dari kandang. Pemasangan tirai buka tutup juga harus dilakukan pada dinding kandang dengan maksud untuk mengatur sirkulasi udara yang masuk kedalam kandang.


sistem close house

3.       Peralatan kandang
Peralatan yang kurang terawat bisa menjadi pemicu berkembangnya bakteri bakteri yang akan mengakibatkan penyakit pada ayam. Sterilisasi peralatan sebelum DOC masuk kandang adalah hal yang wajib dilakukan. Perlatan seperti water drinking dan tempat makan ayam sebaiknya dibersihkan dua kali sehari (pagi dan malam) untuk menghindari berlendirnya water drinking dan berkeraknya tempat makan.

DOC masuk kandang
Sebelum anak ayam (DOC) masuk, wadah atau tempat menampung anak ayam harus di persiapkan terlebih dahulu. Wadah tersebut berupa jaring halus yang diatasnya dilapisi dengan serbuk kayu atau sekam yang biasanya diletakkan di tengah kandang untuk mempermudah peluasannya. Wadah ini berupa sektan bulat tripek yang biasa diperluas seiring anak ayam betambah besar dengan menambah dinding triplek sekatan. DOC bisanya dalam sekatan ini sekitar 10-12 hari, tergantung pertumbuhan dari ayam tersebut. Alas yang berupa sekam atau serbukkayu harus selalu diganti apa bila sudah lembab atau basah.
Selam DOC dalam sekatan/ masih berumur 1-10 hari dibutuhkan bantuan pemanas yang berasal dari lampu pijar atau gasseolek. Pemanas tersebuat bisa diartikan sebagai dekapan hangat induk ayam kepada anak ayam yang masih kecil, oleh karena itu pemanasan harus diprhatikan suhu dan cuaca di sekitar.

Pemberian pakan
Pemberian pakan ayam harus disesuaikan antara umur dan jumlah pemberian pakan dalam sehari. Saat anak ayam berumur 1-5 hari, pemberian pakan bisa dilakukan dengan selisih antara 3-4 jam. Namun, untuk ayam yang sudah berumur 15 hari, pemberian pakan cukup dilakukan 2 atau 3 kali sehari dengan kapasitas pemberian yang banyak.

Vaksinasi
Vaksinasi biasanya dilakukan saat ayam berumur 12 hari dan 21 hari. Vaksinasi ini bertujuan untuk mengurangi resiko sakit dan matipada ayam. Namun ada juga bibit ayam yang tidak perlu divaksin, hal tersebut dikarenakan bibit ayam yang dipasok kekandang telak dilakukan triple vaksik sebelum di kirim ke kandang. Vaksinasi biasanya dilakukan pada malam hari untuk mencegak terkenanya sinar mata hari pada vaksin.  Durasi waktu vaksinasi pada umumnya dalah dua jam, artinya ayam harus sudah menghabiskan air yang sudang dicampur dngan vaksin kurang dari dua jam.  Agar ayam cepat menghabiskan air vaksin tersebut sebaiknya ayam jangan dikasih minum dua atau tiga jam sebeum vaksin (agar ayam haus).

Panen

Panen ayam sebaiknya dilakukan pada malam hari. Ayam adalah binatang yag kurang jelas melihat / rabun pada cahaya redup, sehingga panen pada malam hari akan memudahkan penangkapan ayam dan juga menghindari stres pada ayam. panen malam hari juga bertujuan untuk menghindari resiko kematian pada saat distribusi ke pasar yang dikarenakan oleh panas. 

No comments:

Post a Comment