Ayam potong atau lebih dikenal
dengan ayam pedaging sudah menjadi makanan yang tidak asing lagi di Indonesia. Seiring
meningkatnya permintaan akan daging ayam segar yang kian melesat membuat bisnis
peternakan ayam potong menjadi bisnis primadona. Penghasilan yang dibilang
cukup tinggi menjadikan banyak pelaku bisnis yang terjun kesini.
Dengan berpindahnya pola konsumsi
masyarakat dari ayam kampung ke ayam potong menumbuhkan potensi yang sangat
besar bagi penggiat usaha ini. Meningkat nya harga daging ayam pada saat saat
tertentu hingga dua kali lipat dari harga normal, menjadikan para peternak
bertambah suber dengan penghasilan yang meningkat.
Dalam melakukan bisnis ini, tips
atau cara beternak ayam khususnya broiler adalah hal paling utama yang harus
dipelajari. Sukses atau tidaknya usaha ini sangat dipengaruhi oleh ketelitian
dalam merawat atau membesarkan ayam. Dengan sistim perawatan yang baik, ayam
pedaging ini bisa di panen jalam jangka waktu 25-30 hari sejak DOC masuk ke
kandang.
Dalam kesempatan kali ini kita
akan mencoba membahas tips sukses beternak ayam broiler dengan tata cara
peternakan yang benar.
Persiapan kandang
1.
Kelayakan
Tempat
Tempat merupakan
faktor yang sangat mendukung dalam beternak ayam ini. Kebanyakan para peternak
memilih daerah atau area yang agak jauh dari pemukiman warga untuk membuat
kandang ayam untuk menghindari bau kandang yang lumayan menyegat dan gangguan
lalat yang sering terjadi di sekitar kandang. sumber listrik dan jalan juga
harus di perhatikan dalam memilih area kandang.
2. Kelayakan Kandang
sistem open house |
ada dua jenis
kandang yang bisa digunakan untuk beternak ayam potong yaitu sistem kandang
open house dan close house. Sistim kadang open house adalah sistim kandang
terbuka yang dimana udara luar bisa masuk secara leluasa kedalam kandang. Sistim kandang jenis panggung ini banyak digunakan
oleh para peternak di indonesia. Pembuatan kandang dengan sistim ini juga harus
memperhatikan arahpergerakan mata hari agar bisa menentukan arah kandang yang
di bagun. Biasanya kandang dibangun dengan posisi timur barat, hal ini
dimaksudkan untuk menghindari pemanasan yang diakibatkan oleh sinar mata hari
yang langsung mengenai ayam. namum untuk sistem kandang close house, arah
pembuatan kandang tidak perlu di perhatikan lagi, karena sistem kandang close
house tidak memungkinkan adanya paparan sinar mata hari langsung yang mengenai
ternak. Sistem kandang tertutup ini harus mempunyai sisitem pengaturan panas
yang baik, pengaturan panas biasanya digunakan sebuah elemen yang besar pada
salah satu dinding kandang yang dihubungkan ke listrik. Selain pengaturan panas
yang sangat di butuhkan oleh DOC, sistem pendingin dan sirkulasi udara juga
harus bekerja dengan baik saat ayam sudah menginjak usia kisaran 15-30 hari. Pada
sistem open house, lantai kandang harus dialasi dengan jaring kasar untuk
mencegah jatuhnya ayam dari kandang. Pemasangan tirai buka tutup juga harus
dilakukan pada dinding kandang dengan maksud untuk mengatur sirkulasi udara
yang masuk kedalam kandang.
sistem close house |
3. Peralatan kandang
Peralatan yang
kurang terawat bisa menjadi pemicu berkembangnya bakteri bakteri yang akan mengakibatkan
penyakit pada ayam. Sterilisasi peralatan sebelum DOC masuk kandang adalah hal
yang wajib dilakukan. Perlatan seperti water drinking dan tempat makan ayam
sebaiknya dibersihkan dua kali sehari (pagi dan malam) untuk menghindari
berlendirnya water drinking dan berkeraknya tempat makan.
DOC masuk kandang
Sebelum anak ayam (DOC) masuk,
wadah atau tempat menampung anak ayam harus di persiapkan terlebih dahulu. Wadah
tersebut berupa jaring halus yang diatasnya dilapisi dengan serbuk kayu atau sekam
yang biasanya diletakkan di tengah kandang untuk mempermudah peluasannya. Wadah
ini berupa sektan bulat tripek yang biasa diperluas seiring anak ayam betambah
besar dengan menambah dinding triplek sekatan. DOC bisanya dalam sekatan ini
sekitar 10-12 hari, tergantung pertumbuhan dari ayam tersebut. Alas yang berupa
sekam atau serbukkayu harus selalu diganti apa bila sudah lembab atau basah.
Selam DOC dalam sekatan/ masih
berumur 1-10 hari dibutuhkan bantuan pemanas yang berasal dari lampu pijar atau
gasseolek. Pemanas tersebuat bisa diartikan sebagai dekapan hangat induk ayam
kepada anak ayam yang masih kecil, oleh karena itu pemanasan harus diprhatikan
suhu dan cuaca di sekitar.
Pemberian pakan
Pemberian pakan ayam harus
disesuaikan antara umur dan jumlah pemberian pakan dalam sehari. Saat anak ayam
berumur 1-5 hari, pemberian pakan bisa dilakukan dengan selisih antara 3-4 jam.
Namun, untuk ayam yang sudah berumur 15 hari, pemberian pakan cukup dilakukan 2
atau 3 kali sehari dengan kapasitas pemberian yang banyak.
Vaksinasi
Vaksinasi biasanya dilakukan saat
ayam berumur 12 hari dan 21 hari. Vaksinasi ini bertujuan untuk mengurangi resiko
sakit dan matipada ayam. Namun ada juga bibit ayam yang tidak perlu divaksin,
hal tersebut dikarenakan bibit ayam yang dipasok kekandang telak dilakukan
triple vaksik sebelum di kirim ke kandang. Vaksinasi biasanya dilakukan pada
malam hari untuk mencegak terkenanya sinar mata hari pada vaksin. Durasi waktu vaksinasi pada umumnya dalah dua
jam, artinya ayam harus sudah menghabiskan air yang sudang dicampur dngan
vaksin kurang dari dua jam. Agar ayam
cepat menghabiskan air vaksin tersebut sebaiknya ayam jangan dikasih minum dua
atau tiga jam sebeum vaksin (agar ayam haus).
Panen
Panen ayam sebaiknya dilakukan
pada malam hari. Ayam adalah binatang yag kurang jelas melihat / rabun pada
cahaya redup, sehingga panen pada malam hari akan memudahkan penangkapan ayam
dan juga menghindari stres pada ayam. panen malam hari juga bertujuan untuk
menghindari resiko kematian pada saat distribusi ke pasar yang dikarenakan oleh
panas.
No comments:
Post a Comment